Selasa, 15 Mei 2018

ANAK ANAK GANG SEMPIT


"Anak - anak "kata - kata itu mengiring otak kita ke seseorang yang berusia lima belas tahunan ke bawah. Anak - anak identik dengan bermain, tak terkecuali anak - anak yang tinggal di gang sempit yang biasa tersedia di kota - kota besar seperti kota Jakarta tercinta.
     Anak - anak di gang sempit mempunyai ruang yang terbatas untuk bermain. Terkadang mereka bermain sepak bola di depan rumah - rumah kontrakan yang mempunyai jalanan sempit terbagi untuk teras dan jemuran. Saking asyiknya bermain sepak bola, tendangan bola mereka tak terkendali mengenai jemuran, kontan saja yang punya jemuran keluar rumah dan ngoceh - ngoceh, " kalau main bola jangan disini! di halaman masing - masing! jemuran pada kotor nih!" "Halaman yang mana ya? pikir anak - anak sambil berlari tunggang langgang karena ketakutan. Setelah selang seperempat jam anak - anak berkumpul kembali kemudian bermain " polisi maling " dimana ada dua grup yang satu menjadi grup polisi yang mengejar - gejar grup maling untuk di tangkap. Tak disangka datanglah emak - emak penghuni kontakan "Berisik! main sono di halaman rumah masing - masing!" "Halaman yang mana ya?" pikir anak - anak. Anak - anak yang bermain terusir dari gang sempit.
     Duh! kasian anak - anak gang sempit masa bermainmu sesempit gangmu, semoga kelak besar nanti masa depanmu cerah dan luas tak sesempit gangmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar